Teknik Berkendara di Berbagai Rintangan

1. Teknik posisi tubuh yang baik di atas sepeda motor

Posisi berkendara di atas motor trail / motocross sangat penting, bukan hanya menentukan kenyamanan tapi juga berpengaruh pada ketahanan fisik ketika berada di medan berat.




Posisi tubuh dalam berkendara sangat mempengaruhi kestabilan, daya tahan serta mengantisipasi cedera akibat otot yang kelelahan. Ada tehnik ataupun langkah supaya tak cepat lelah dengan memerhatikan sebagian segi seperti posisi duduk, pandangan mata, posisi siku, tangan, pinggul serta kaki. Langkah yang pertama yaitu senantiasa ada dalam posisi agak tegak jangan terlalu membungkuk seperti pebalap, dengan badan tegak pasti pandangan lebih terang dan upayakan tubuh senantiasa santai karena bila anda mengendarai dengan tegang serta kaku jadi badan cepat letih. Langkah yang lain yaitu janganlah duduk terlampau kedepan atau ke belakang, upayakan posisi senyaman mungkin dan sesuai dengan tinggi badan anda. Hal semacam ini sangatlah bermanfaat dalam mengoperasikan gas motor, rem ataupun kopling. Yang tidak kalah utamanya yaitu konsentrasi.!! pandangan senantiasa kedepan supaya bila ada satu keadaan yang mencengangkan anda telah dalam situasi siap serta dapat terlepas dari kecelakaan. Umumnya ketinggian motor juga sangatlah punya pengaruh untuk pemakainya hingga posisi badan juga mesti sesuai dengan posisi setang, Pandanglah arah yang akan dituju. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di area yang akan kita tuju. Pada saat kita melihat kedepan secara pendek, maka setelah kita menikung ada kemungkinan kita akan bertemu dengan objek lain yang tidak terlihat. Kebanyakan pengendara hanya melihat pendek kedepan sehingga sering terkejut ketika berbelok dan bertemu dengan kendaraan atau objek lain.
Mungkin menjadi pertanyaan, kenapa rider motor trail atau dual purpose yang sedang melibas medan off road sering kedapatan riding sambil berdiri. Hal tersebut bertujuan untuk  mencegah/meminimalisasi getaran yang merambat ke kepala sebagai pusat keseimbangan.

2. Teknik penguasaan kendaraan



Teknik penguasaan kendaraan terbagi dalam beberapa bagian:
Tujuannya agar pengendara dan sepeda motornya seperti menyatu mengikuti irama laju sepeda motor dan sangat membutuhkan penguasaan secara optimal. Dalam sesi ini pengendara akan merasakan alunan tanpa hentakan yang hebat meskipun melalui kondisi jalan yang sangat buruk. Atau menguasai kendaraan ketika melalui jalan yang berbatu, licin, basah, berpasir, berjalur maupun berlumpur.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan harus dikuasai adalah:
a) Mengarahkan kendaraan menggunakan lengan (kalau pake kaki ya repot Om).. Hihiihi
b) Mengarahkan kendaraan menggunakan lutut bagian dalam
c) Pergerakan maju dan mundur
d) Teknik pengereman
e) Teknik mengganti gigi perseneling
f) Teknik memacu kendaraan
g) Teknik menekan dan menarik sepeda motor
h) Teknik mengoptimalkan suspensi kendaraan
i) Teknik mengoptimalkan kaki sebagai peredam getaran
j) Teknik membangunkan kendaraan yang jatuh

3. Pengenalan jenis lintasan




Melihat kondisi lintasan di depan dengan cepat, akan memperkecil resiko terjatuh. Dengan mengantisipasi jenis tanah, jalan berbatu, kubangan berlumpur, licin atau genangan air. Setiap jenis lintasan memerlukan teknik berkendara yang berbeda, hal ini menuntut pengendara motor trail memerlukan teknik yang lebih banyak dibandingkan mengendarai kendaraan jenis lain.

4. Teknik melewati tanjakan dan turunan

Saat kita menemui jalan yang menanjak sebaiknya posisi badan kita condongkan ke depan serta mempertahankan putaran mesin di rpm yang agak tinggi. Posisi badan kita condongkan ke depan untuk mengimbangi posisi roda depan yang lebih tinggi dari roda beakang, juga menjaga supaya roda depan tidak terangkat dan dapat mengakibatkan sepeda motor terbalik ke belakang




Sedangkan saat menemui jalan yang menurun sebaiknya posisi duduk kita lebih kebelakang dan menjaga  putaran mesin di rpm agak rendah serta usahakan memakai posisi transmisi yang rendah pula. Untuk menjaga keseimbangan kita harus menggunakan rem depan dan belakang untuk menjaga kecepatan yang bertambah sat menurun. Posisi duduk agak kebelakang tersebut untuk mengimbangi roda belakang yang berada di atas roda depan, juga menjaga supaya roda belakang tidak terangkat dan dapat mengakibatkan sepeda motor terbalik ke depan.

5. Teknik Jumping atau melompat

Jumping merupakan hal yang paling menarik dari olahraga trabas dan me¬ngun¬dang decak kagum. Na¬mun di samping itu, teknik jumping juga merupakan hal yang paling bahaya dan sering menyebabkan pe¬ngen¬dara mengalami kece¬la¬kaan dan cidera yang cukup serius.



Adapun hal-hal yang per¬lu diperhatikan saat mem¬¬pe¬lajari teknik ini anta¬ra lain pemilihan jalur, jarak awal tempuh, sudut kemi¬ringan rintangan, kesiapan dan kelenturan tubuh, kece¬patan sepeda motor, peng¬gu¬naan suspensi sepeda mo¬tor, kontrol ketika mela¬yang, dan kontrol dalam pendaratan.

6. Teknik menikung

Dalam olah raga balap otomotif hal yang paling menjadi perhatian adalah saat menikung. Kelebihan seorang pembalap dibandingkan lainnya dapat dilihat dari caranya melibas tikungan. Semakin baik seorang pengendara melewati tikungan maka dapat dipastikan ialah sang juara. Pada kesempatan kali ini apa yang akan dibahas bukanlah menjadi yang tercepat tetapi bagaimana pengendara dapat melewati tikungan dengan aman.
Jagalah pandangan kedepan seperti yang telah saya bicarkan di awal tadi sebaiknya kita selalu menjaga pandangan kedepan sebab hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di area yang akan kita tuju. Pada saat kita melihat kedepan secara pendek, maka setelah kita menikung ada kemungkinan kita akan bertemu dengan objek lain yang tidak terlihat.
Kontrol kecepatan. Pada saat menikung, bagian roda yang menempel dengan permukaan jalan akan menjadi lebih sedikit bila dibandingkan dengan berjalan lurus. Oleh sebab itu, hindari penambahan atau pengurangan secara mendadak ketika sedang menikung. Lebih baik kurangi kecepatan sebelum masuk tikungan kemudian menikung dengan kecepatan konstan, dan tambah kecepatan setelah keluar dari tikungan. Hal ini juga diterapkan para pembalap sepeda motor. Untuk mengatur kecepatan dapat mengontrol putaran gas dan rem belakang.




Pada saat kita menikung ada gaya yang bekerja yang kita sebut dengan gaya sentrifugal, yaitu gaya yang mendorong keluar kendaraan dari lintasan tikungan. Kemudian untuk mengimbangi maka kendaraan akan mengurangi kecepatan atau memiringkan tubuh sehingga tetap berada dalam lintasan tikungan. Kemiringan tubuh pada saat berkendara biasa yang aman adalah mengikuti kemiringan motor. Hal ini berbeda pada balap motor, saat pembalap menikung dengan kecepatan tinggi, mereka harus menambah kemiringan sepeda motor dengan cara posisi tubuh lebih miring dibandingkan kendaraan. Perbedaan muncul pula pada pembalap motocross, untuk keseimbangan, posisi mereka tidak duduk di jok dan cenderung melawan kemiringan sepeda motor .
Jika anda melakukan tikungan tajam diatas pasir, duduklah dan usahakan duduk sebisa mungkin maju kedepan (beberapa tips menyarankan agar duduk diatas tangki) agar mengurangi berat yang tadinya terkonsentrasi pada roda belakang, miringkan motor dan naikan gas, roda belakang akan memuntahkan pasir, salah satu kaki mungkin diturunkan.

7. Teknik melewati jalanan pasir

Ketika bergerak diatas pasir, berdiri diatas foot step dan coba pindahkan berat kebelakang, usahakan ban depan menekan permukaan pasir dengan ringan dan konsentrasikan berat pada roda belakang. Kalau roda depan terlalu menekan permukaan pasir, bakalan nyungsep, dan tergantung pada kecepatan, anda bisa saja terlempar melewati stang saat nyungsep.




Berat yang terkonsentrasikan kebelakang akan meringankan roda depan untuk lebih bebas mencari arah dan lebih ringan bagi stang untuk diputar-putar.Gas terus dan terus. Secara naluriah, kita akan mengurangi gas saat terasa roda depan seperti berubah arah (karena dinamika pasir yang bergeser saat dilalui), hal ini justru memperburuk keadaan, segeralah berdiri, tarik stang kebelakang (pindahkan berat kebelakang) dan GAS, roda depan akan terangkat dari pasir dan segera arahkan ke jalur yang anda inginkan, sambil terus di GAS. Saat anda berdiri diatas foot step, usahakan kedua kaki tetap mengapit body motor, untuk kestabilan. Sebisa mungkin tidak melakukan pengereman diatas pasir, karena diatas pasir yang agak dalam, cukup mengurangi gas akan dengan cepat mengurangi kecepatan anda. Kalaupun anda melakukan pengereman, gunakan kedua rem dengan rem belakang yang lebih berperan untuk menghetikan motor, karena rem depan akan menyebabkan roda depan tenggelam kedalam pasir dan anda akan nyungsep. Aturlah agar anda melintasi pasir dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada yang biasanya, karena kecepatan yang rendah justru menyebabkan roda-roda motor tenggelam kedalam pasir.

Komentar

Postingan Populer