Mengenal komponen kelistrikan dan masalahnya

Dalam menganalisa masalah Kelistrikan Sepeda Motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain Battery/Aki. salah satunya adalah REGULATOR RECTIFIER atau biasa disebut dengan KIPROK




Berbicara mengenai kelistrikan Kiprok atau dalam bahasa teknis nya disebut sebagai Regulator Rectifier sangat penting untuk mendapat pemeriksaan.
Saat sistem kelistrikan bermasalah, kebanyakan orang langsung langsung menuju pada Battery dan melupakan Regulator Rectifier/Kiprok . Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan Battery atau karena memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.

Dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan Sepeda Motor, Battery adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan. Setelah itu kepengkabelan (Wiring) kabel body, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Alternator.

1. Battery/Aki

Lakukan pengecekan Battery dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan angka dibawah 12.4 volt, coba re-charge ulang Battery tersebut. Kalau sudah re-charge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang ada kemungkinan Battery sudah lemah  (ngedrop) solusinya ganti dengan yang baru. Namun sebelum Battery diganti dengan yang baru, perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.

2. Kabel Body (wiring)

Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat terjadi gesekan kabel body dengan rangka motor, kulit kabel terkelupas dan menyebabkan arus pendek (konslet). Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan. jika kabel body (wiring) sudah dipastikan aman kita lanjut ke step berikutnya.

3. Regulator Rectifier (Kiprok)

Jika kiprok bermasalah bisa dipastikan usia Battery tak akan lama. karena arus listrik dari Alternanor (spull)  pengisian yang dialirkan ke Battery tidak stabil entah itu over-charge / arus listriknya tertahan di kiprok.  Jika itu terjadi, secara otomatis Batteri akan tekor atau drop.

Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.

Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif Battery. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup negatif Battery.

Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada battery dan hidupkan mesin dengan kickstarter. Putar gas buka hingga putaran mesin mencapai 3000 rpm, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang ditunjuk melebihi 12.5 volt, itu tandanya kiprok memang bermasalah begitu juga kebalikanya jika kurang dari 12.4 volt.

Jika semua langkah diatas sudah dinyatakan aman tahap terakhir ya itu pengecekan Alternator (Spull)

4. Alternator

Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current).
Alternator juga berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh sistem kelistrikan untuk pengisian/pengapian. periksalah alternator menggunakan multitester ukur berapa nilai tahanannya dan lihat kondisi fisik kumparan apakah ada yang terbakar atau tidak

Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini harus disesuaikan dengan buku manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.




@regard: torobos adventure


Komentar

Postingan Populer